jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan lima amanat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam upacara HUT ke-80 RI menjadi pedoman kader untuk mengawal kemerdekaan. Hal ini disampaikan usai upacara di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Minggu (17/8).
"Jadi, hari ini di dalam mengucapkan ungkapan penuh syukur, tetapi juga mengobarkan semangat patriotisme atas hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Ibu Megawati Soekarnoputri secara langsung berkenan menjadi Inspektur Upacara, dan tadi telah mengeluarkan lima instruksi bagi seluruh kader-kader PDI Perjuangan agar PDI Perjuangan menjadi partai pelopor di dalam mengawal dan mewujudkan seluruh cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Hasto.
Hasto menjelaskan rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba-lomba tradisional.
"Dan kemudian dilanjutkan dengan aneka lomba, sehingga nuansa kerakyatan penuh kegembiraan, tetapi juga penuh tekad untuk berjuang ditunjukkan di sepulah partai PDI Perjuangan ini," kata Hasto.
Menanggapi pertanyaan tentang pesan tegas Megawati agar kader "jangan hanya meminta suara saat kampanye" dan "jangan lebih tinggi dari rakyat", Hasto memberikan penjelasan lebih lengkap.
"Ini adalah upaya memawas diri. Karena sejarah PDI Perjuangan melekat dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa, di mana Bung Karno menjadikan partai nasional Indonesia. Itulah yang diingatkan oleh Ibu Megawati bahwa seluruh sumber kekuatan PDI Perjuangan berasal dari rakyat. Sehingga seluruh kader PDI Perjuangan tidak boleh merasa dirinya lebih tinggi dari rakyat. Rakyat harus menjadi cakrawati perjuangan partai," kata Hasto. (tan/jpnn)
Patut diketahui, dalam amanatnya, Megawati mengutip pesan Bung Karno tentang bahaya kolonialisme baru dan memberikan lima perintah tegas kepada kader:
1. Jadikan Pancasila sebagai bintang penuntun