jateng.jpnn.com, PATI - Suasana di depan gedung DPRD Kabupaten Pati sempat memanas seusai rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket yang menghadirkan Bupati Pati Sudewo, Kamis (2/10).
Dua kelompok massa, yakni pendukung bupati dan massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), terlibat adu argumen sesaat setelah rapat berakhir.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi mengakui ada tensi tinggi antar kedua kubu. “Rapat pansus berjalan lancar. Namun, ketika Bupati meninggalkan gedung DPRD, dua kelompok ini sempat bersitegang. Kami segera amankan agar tidak berkembang menjadi benturan,” ujarnya.
Aparat kepolisian bersama TNI langsung mengendalikan situasi dengan mengajak kedua kelompok menahan diri. Massa pendukung bupati dikawal mundur ke tempat masing-masing, sementara massa AMPB diarahkan menjauhi area sekitar Alun-alun Pati.
“Kami lakukan pendekatan komunikasi, ajak kedua belah pihak untuk menarik diri. Alhamdulillah semuanya bisa menahan diri, sehingga keadaan kembali kondusif,” tambah Jaka.
Meski sempat ricuh, rapat Pansus Hak Angket di ruang Badan Anggaran DPRD berlangsung lancar selama tiga jam, dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Ketua Pansus Teguh Bandang Waluyo bahkan mengaku tidak mengetahui insiden di luar gedung.
“Kami fokus di ruang rapat. Tapi kami apresiasi pihak kepolisian dan TNI yang sudah mengawal jalannya agenda sampai selesai,” kata Teguh.
Sayangnya, kericuhan juga sempat menimpa salah seorang jurnalis yang tengah meliput. Gadget miliknya terjatuh saat ada oknum mencoba menghalangi perekaman, meski beruntung hanya mengalami lecet ringan.