jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ahmad Ripai, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meraih gelar doktor setelah menuntaskan ujian tertutup disertasi di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Disertasinya berjudul “Buku Teks Digital Berbasis Budaya Lokal untuk Pembelajaran Drama Berpendekatan Proyek pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Penelitian ini dilatarbelakangi minimnya bahan ajar drama yang sesuai kebutuhan mahasiswa sekaligus tantangan era digital.
“Drama merupakan cerminan kehidupan, sementara budaya lokal adalah sumber inspirasi yang tak ternilai. Dengan memadukan keduanya dalam format digital dan pendekatan proyek, mahasiswa tidak hanya berlatih menulis serta mementaskan drama, tetapi juga belajar berkolaborasi dan menumbuhkan kebanggaan pada identitas budaya,” ujar lelaki yang akrab disapa Pai tersebut kepada JPNN.com, Kamis (2/10).
Melalui penelitiannya, Pai menghasilkan model buku teks digital yang aplikatif untuk pembelajaran drama di perguruan tinggi.
Pendekatan proyek yang digunakan mendorong mahasiswa menciptakan karya nyata berupa naskah dan pementasan berbasis kearifan lokal.
“Semoga buku teks digital ini bisa menjadi alternatif bahan ajar yang inspiratif, sekaligus memperkuat karakter mahasiswa melalui drama berbasis budaya lokal,” ujar teaterawan tersebut.
Apresiasi juga datang dari para penguji. Prof Andayani menilai disertasi ini relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini karena mampu menggabungkan teknologi dengan pelestarian budaya lokal.