jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal melaksanakan Pemilu Raya 2025 dalam waktu dekat untuk memilih sosok ketum partai berkelir merah itu.
Ketua Steering Committee Kongres PSI Andy Budiman menyebut parpolnya memakai sistem satu anggota punya hak suara untuk memilih ketum menggunakan e-vote.
Dia menyebutkan PSI ingin membangun tradisi politik baru sehingga memakai sistem satu anggota punya hak suara memilih ketum.
"Ini akan menjadi sejarah politik baru buat PSI dan menjadi tren juga di antara partai politik yang banyak diisi anak muda,” kata dia melalui layanan pesan, Rabu (14/5).
Waketum PSI itu sistem satu anggota punya hak suara menjadi bukti partai bernomor 15 pada Pemilu 2024 itu membangun demokratisasi internal.
“Ini sesuai dengan semangat zaman bahwa anak-anak muda, ketika terjun di dalam politik, mereka harus betul-betul dilibatkan dalam prosesnya, antara lain proses pemilihan ketua umum,” lanjut Andy.
Sekretaris Steering Committee Kongres PSI Beny Papa menuturkan syarat menjadi bakal calon ketum partainya ialah terdaftar sebagai anggota.
Selain itu, kandidat bisa berkontesasi dalam Pemilu Raya 2025 setelah menerima dukungan dan rekomendasi dari minimal 5 DPW atau tingkat provinsi dan 20 DPD atau tingkat kabupaten atau kota.