jpnn.com, DUMAI - Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI) unit Dumai, bersama nelayan mendorong perekonomian lokal lewat green laundry untuk kebutuhan warga di sekitar kota Dumai.
Disebut ramah lingkungan karena green laundry menggunakan produk sabun alami berbahan dasar rumput teki yang dibuat kelompok nelayan di wilayah Dumai.
Produk sabun ramah lingkungan itu menjadi produk unggulan Green Laundry dan menjadi daya tarik berbeda dari laundry lainnya di Kota Dumai.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Kilang Dumai Pertamina, Agustiawan menjelaskan Green Laundry bukan sekadar usaha cuci pakaian, melainkan simbol perubahan cara pandang masyarakat pesisir yang ada di wilayah Dumai.
Dari laut yang semakin terbatas, mereka menemukan jalan baru untuk tetap berdaya, mandiri, dan peduli lingkungan.
Menurut Agustiawan, lewat pendampingan dari Pertamina, kini pendapatan Green Laundry meningkat pesat hingga Rp 8-9 juta per bulan dari awalnya, penghasilan per orang hanya sekitar Rp 200 ribu per bulan, dengan pendapatan kelompok sekitar Rp 2 jutaan.
Keberhasilan program Green Laundry merupakan bukti nyata bagaimana program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina dirancang untuk menghadirkan solusi jangka panjang.
“Green Laundry ini membuktikan bahwa nelayan pesisir bisa beradaptasi dan mandiri melalui usaha baru. PT KPI Unit Dumai berkomitmen mendampingi masyarakat dalam menemukan peluang ekonomi alternatif, sehingga mereka tetap berdaya meski tantangan di laut semakin besar,” ungkap Agustiawan.
Agustiawan menambahkan, semangat gotong royong yang ditunjukkan para nelayan Ngokang dalam mengelola Green Laundry menjadi inspirasi bagi masyarakat lain.