jpnn.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menerapkan sistem biopori atau lubang resapan silindris di dalam tanah sebagai langkah baru dalam menangani persoalan banjir di Kota Bertuah.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan bahwa sistem biopori diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan daya serap air ke dalam tanah sekaligus mengurai genangan banjir.
“Mudah-mudahan penanganan banjir ini sudah maksimal tahun depan,” ujarnya Jumat (26/9).
Agung menyebutkan, Pemko Pekanbaru memilih beralih ke sistem biopori karena masterplan penanganan banjir yang disusun pada tahun 2020 sudah tidak relevan lagi.
“Jadi, ternyata masterplan yang dibuat dulu sudah tidak bisa lagi digunakan. Karena itu, kami mungkin nanti menggunakan biopori seperti di Jakarta,” ungkapnya.
Agar penerapan lebih optimal, Pemko Pekanbaru akan menjalin kerja sama langsung dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah lebih dulu menggunakan sistem tersebut.
“Dalam waktu dekat kita akan kerjasama dengan Pemerintah DKI,” tuturnya. (mcr36/jpnn)