jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lamongan menegaskan memilih tidak ikut bersuara terkait isu pemakzulan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. PCNU Lamongan menyatakan fokus memperkuat konsolidasi organisasi hingga level Majelis Wakil Cabang (MWC) dan ranting.
Ketua Tanfidziyah PCNU Lamongan Syahrul Munir mengatakan seluruh pengurus yang baru dilantik diminta bekerja sesuai garis organisasi, termasuk memprioritaskan pendidikan, pemberdayaan pesantren, serta kemandirian ekonomi umat.
“Apa yang terjadi di PBNU biarlah menjadi domain disana. Kami di cabang memilih diam, tidak bereaksi, dan menunggu arahan selanjutnya. Prinsip kami jelas: manut selama itu sesuai garis organisasi,” ujar Syahrul, Sabtu (22/11).
Isu pemakzulan terhadap Ketum PBNU mencuat setelah Syuriah PBNU membahas sejumlah persoalan internal, mulai penggunaan narasumber yang dianggap kontroversial dalam program kaderisasi hingga dugaan ketidaksesuaian tata kelola keuangan. Situasi itu membuat Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengimbau seluruh pengurus tetap tenang sambil menunggu keputusan resmi Syuriah.
Syahrul menegaskan fokus pengurus PCNU Lamongan pada tujuh program prioritas, di antaranya pembangunan NU Center, penguatan Masjid Gus Dur, percepatan kemandirian ekonomi melalui LPNU, serta program satu ranting satu produk yang mulai diperkenalkan di sejumlah wilayah.
“Konsolidasi kelembagaan menjadi fokus utama, terutama penguatan jaringan hingga tingkat MWC dan ranting guna mensolidkan kader dan menciptakan kondisi organisasi yang stabil,” katanya.
Pelantikan pengurus yang bertepatan dengan peringatan Hari Pohon Sedunia juga diisi dengan gerakan penanaman pohon. Syahrul mengatakan kegiatan tersebut sebagai simbol keteduhan dan manfaat NU bagi masyarakat.
“Bupati Yuhronur menginisiasi Sedekah Oksigen sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Doa dan dukungan kami wujudkan melalui tanaman yang memberi manfaat bagi semua,” ujarnya. (antara/mcr12/jpnn)


































