jpnn.com, JAKARTA - MWC NU se-Jakarta Pusat akan menggelar istighosah dan doa bersama di Kantor PBNU, Jakarta, sebagai bentuk ikhtiar moral di tengah memanasnya dinamika internal pasca munculnya ultimatum sebagian jajaran Syuriyah yang meminta Gus Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.
Kegiatan tersebut menjadi ruang peneguhan kembali komitmen menjaga ukhuwah annahdliyah dan merawat keteduhan organisasi.
Istighosah yang akan dipimpin para kiai dan pengurus MWC NU se-Jakarta Pusat diikuti penggurus dan jamaah yang datang dengan kesadaran menjaga persatuan di tengah merebaknya spekulasi publik atas polemik kepengurusan PBNU.
Ketua MWC NU Tanah Abang Alit Kustizar menegaskan istighosah yang akan diselenggarakan bukan untuk memperkeruh keadaan, melainkan menyerukan agar semua pihak kembali mengutamakan marwah organisasi.
Menurut Alit, NU bukan ruang kontestasi politik praktis, sehingga setiap dinamika internal harus diselesaikan dengan musyawarah, tabayyun, serta menjauhi narasi yang berpotensi memecah belah warga nahdliyin.
“MWC NU Jakarta Pusat hadir menggelar istighosah untuk mendoakan keselamatan jam’iyah dan jama’ah. Mari jaga marwah organisasi, jangan sampai NU dibawa pada pertarungan kepentingan yang tidak sesuai khittah,” ujar Alit Kustizar dalam keteranganya pada Minggu (23/11/2025).
Dia juga mengingatkan perbedaan pandangan adalah hal lumrah, namun harus ditempatkan dalam koridor ahlussunnah wal jamaah yang mengedepankan Tabayyun
Di tengah derasnya opini mengenai posisi Ketua Umum PBNU, Alit Kustizar berharap seluruh warga NU tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.





































