jpnn.com - Pilihan demokrasi seperti apa untuk Syria ke depan? Semoga bukan jenis demokrasi seperti di Indonesia. Semoga tidak perlu demokrasi lewat partai –yang dirinya sendiri tidak demokratis.
Bulan Oktober ini sudah akan ada pemilu di Suriah. pemilu untuk membentuk parlemen, bahkan sebenarnya Pemilu itu akan dilaksanakan akhir September. Tertunda dua minggu atau sebulan.
Meski pemilu sudah begitu dekat, belum ada tanda-tanda berdirinya partai di sana. Partai penguasa lama, Baath, sudah dibubarkan Januari lalu.
Awalnya partai itu sendiri yang membekukan diri. Koalisi bentukan Baath pun, Front Kemajuan Nasional, juga sudah bubar.
Lalu, pemerintah baru membubarkan keduanya. Bahkan, pemerintah baru membubarkan institusi apa saja yang terkait dengan diktator Assad.
Sekarang ini Syria sebenarnya sudah punya parlemen. Parlemen sementara. Bentuknya masih komite –Komite Rakyat. Akan tetapi sebentar lagi Syria sudah punya parlemen tetap. Hasil pemilu bulan ini.
Anggota parlemen nanti 210 kursi. Tidak ada fraksi-fraksi partai. Tentu. Sampai sekarang belum ada partai yang berdiri.