jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan asal Korea Selatan LX International berkomitmen untuk melakukan investasi senilai Rp 1,2 triliun di Kawasan Transmigrasi Maloy-Kaliorang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kementerian Transmigrasi akan memastikan penanaman modal asing ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar rakyat menjadi penerima manfaat utama dari setiap kegiatan investasi di daerah.
“Alhamdulillah, dari 3.800 tenaga kerja yang ada di kawasan transmigrasi Maloy, Kaliorang, 80 persen di antaranya merupakan masyarakat lokal. Inilah yang kita kehendaki, agar rakyat menjadi prioritas,” kata Mentrans Iftitah Sulaiman seusai melakukan pertemuan dengan LX International di Osaka, Jepang, Senin (29/9).
Mentrans menjelaskan LX International berani menanamkan investasi besar karena potensi sumber daya alam yang tersedia, mulai dari kelapa sawit hingga batu bara.
Menteri Itftitah menjelaskan ada tiga prinsip utama yang harus dikedepankan dalam pemanfaatan lahan transmigrasi.
Pertama, kata dia penyerapan tenaga kerja maksimal dari masyarakat transmigran dan warga sekitar. Kedua, pemberdayaan masyarakat agar ikut berkembang bersama investasi.
Ketiga, adanya sistem bagi hasil (profit sharing) yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat dan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).