jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 27 ribu siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Jawa Tengah melakukan gerakan “Ayo Membatik Serentak Bersama Bunda PAUD Jateng” pada peringatan Hari Batik Nasional pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Dari 27 ribu siswa tersebut, sebanyak tiga ribu siswa membatik di Stadion Jatidiri Semarang, sementara 24 ribu siswa lainnya berpartisipasi secara daring dari sekolah PAUD binaan Yayasan Pendidkan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) di seluruh Jawa Tengah.
Tak ayal, kegiatan tersebut memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) atas rekor Edukasi Membatik secara Serentak Anak Usia Dini Terbanyak.
Bunda PAUD Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Yasin mendorong anak-anak usia dini untuk cinta membantik.
Sebab membatik tidak hanya melestarikan budaya Jawa, tetapi membiasakan anak untuk cinta kebhinekaan dan mencintai bangsanya.
“Setiap motifnya adalah cerita kebhinekaan, dan dari setiap torehan tintanya adalah cinta kepada bangsa,"ucap Nawal saat menghadiri acara tersebut di GOR Jatidiri Semarang.
Menurut dia, begitu pentingnya filosofi membatik. oleh karenanya ia mengajak agar anak usia dini untuk mulai diajarkan membatik.
Apa lagi, imbuh Nawal, saat ini gempuran budaya asing begitu massif, termasuk dalam hal pakaian. Kalau tidak dibentengi dengan cinta budaya bangsa, anak-anak bisa lupa budaya adi luhung milik sendiri.