Lewat Program Ini, Asean Foundation Ajak Pelaku UMKM Melek Kecerdasan Buatan

3 hours ago 14

Program AIM Asean merupakan langkah Asean Foundation untuk mendukung umkm agar memiliki daya saing di tengah perkembangan tekonologi digital. Foto: ilustrasi/dokumentasi jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Asean Foundation meluncurkan program AI for MSME Advancement in Asean (AIM ASEAN) di Indonesia pada Rabu (1/10).

Program itu merupakan langkah Asean Foundation untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar memiliki daya saing di tengah perkembangan teknologi digital. Salah satunya ialah kecerdasan buatan (AI).

Program tersebut bekerja sama dengan sembilan organisasi dari negara-negara ASEAN dan menargetkan pelatihan AI bagi 100.000 pelaku UMKM di kawasan Asia Tenggara.
 
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Dr. Piti Srisangnam mengungkapkan pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM.

"Materinya fokus pada penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan online, dan pengelolaan keuangan,” ungkap Dr. Piti Srisangnam dalam keterangan pers, Rabu (1/10).
 
Menurut Srisangnam, pelatihan AIM Asean disusun dengan pendekatan praktis dan menyesuaikan konteks lokal masing-masing negara.

Dia berharap para pelaku UMKM bisa langsung mengaplikasikan AI dalam operasional harian mereka untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
 
Tak hanya pelatihan, program itu juga akan menggelar forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan dan para pakar.

Tujuannya, membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM berbasis AI.
 
"Program ini merupakan hasil kolaborasi ASEAN Foundation dengan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), serta didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB),” tambah Srisangnam.

Dia optimistis AIM ASEAN menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan UMKM menghadapi era digital sekaligus mendukung visi besar ASEAN Vision 2045, yaitu menciptakan ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan.
 
"Membantu UMKM memanfaatkan AI bukan hanya soal peningkatan efisiensi, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan jangka panjang di Asia Tenggara,” tegasnya.
 
CEO AVPN Naina Subberwal Batra menyampaikan, transformasi tenaga kerja di era AI adalah tanggung jawab bersama, melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi berbasis dampak.
 
"Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas dan sektor masing-masing. Ini penting agar pelatihan tetap relevan, inklusif, dan mudah diakses,” jelas Naina.
 
Dia percaya setiap pekerja termasuk dari kalangan UMKM, harus punya kesempatan yang sama untuk mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
 
Program Regional yang Menjangkau Seluruh ASEAN
 
Program AIM ASEAN berlangsung selama dua tahun dan merupakan bagian dari AI Opportunity Fund: Asia-Pacific Phase 2.
 
Program inisiatif tersebut juga telah mendapat dukungan resmi dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME) sebagai bagian dari strategi ASEAN untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil.
 
Selain membekali pemilik usaha dengan keterampilan AI yang bisa langsung diterapkan, AIM ASEAN juga diharapkan menjadi katalisator menuju ekonomi ASEAN yang lebih terhubung dan inklusif, sejalan dengan tujuan ASEAN Vision 2045.
 
Berikut daftar sembilan organisasi lokal dari negara anggota ASEAN yang terlibat dalam program ini:
 
Brunei Darussalam: Big BWN Project

Thailand, Vietnam, Kamboja: Kenan Foundation Asia

Program AIM Asean merupakan langkah Asean Foundation untuk mendukung umkm agar memiliki daya saing di tengah perkembangan tekonologi digital.

Read Entire Article
| | | |