jpnn.com, BANDUNG - Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Labkesda Jabar) mengungkap hasil sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan keracunan massal di sejumlah kota/kabupaten.
Kepala Labkesda Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan sejak program Presiden Prabowo Subianto ini bergulir pada Januari 2025, pihaknya menerima 208 sampel dari 12 kota/kabupaten Jabar.
Sampel diambil dari sisa makanan menu MBG yang dikonsumsi penerima, baik itu pelajar atau ibu hamil dan menyusui.
“Kami menerima sekarang sudah 28 frekuensi dari 12 kabupaten kota dan sudah 208 sampel. Itu adalah sampel sisa makanan dari sekolah dan juga dari MBG,” kata Ryan saat ditemui di Kantor Labkesda Jabar, Jalan Sederhana, Kota Bandung, Jumat (26/9/2025).
Dari puluhan sampel yang diperiksa, di antaranya datang dari MBG di Kabupaten Bandung Barat.
Diketahui, ada tiga kejadian luar biasa (KLB) keracunan makan bergizi di wilayah Cipongkor dan Cihampelas, dengan korban lebih dari 1.000 orang.
“Sampel makanan yang sudah mulai (diperiksa) dari nasi, sayur-sayuran, daging-dagingan, gitu ya. Juga sayuran yang sudah diolah seperti lotek kemarin,” ungkapnya.
Ryan mengungkapkan, hasil tes ditemukan adanya bakteri pemicu keracunan dari sampel MBG yang diperiksa. Bakteri itu di antaranya Salmonella, Bacillus cereus, E coli vibrio cholerae, dan Staphylococcus aureus.