jpnn.com, KUPANG - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, salah satunya terkait perlindungan.
Penegasan tersebut disampaikannya saat berdialog dengan sejumlah pelaku ekonomi kreatif dan pekerja lepas atau gig worker di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menko Muhaimin menyampaikan pihaknya ingin mendengar aspirasi dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi para pekerja.
Seorang pekerja lepas yang berprofesi sebagai make up artist (MUA) bernama Dewi mengutarakan keresahan yang dirasakan selama bekerja.
Dewi mengaku kerap bekerja sejak pagi buta hingga larut malam, hal ini membuatnya khawatir karena tidak memiliki perlindungan dari risiko kecelakaan yang bisa saja terjadi.
Kepada Menko Muhaimin, Dewi menyampaikan ada titipan suara dari teman-teman MUA.
Dia mengungkapkan mereka sebagai pekerja lepas atau gig worker menghadapi tantangan terkait jaminan sosial.
"Kami ini keluar (bekerja) dari subuh ketemu malam. Nah itu kami selalu berkendaraannya ada yang memakai kendaraan motor, ada yang mobil, bahkan ada yang pakai transportasi online. Apa langkah konkret pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial bagi kami pekerja lepas," tanya Dewi.