jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku tidak akan mundur dari jabatan yang ia pegang saat ini.
Adapun Gus Yahya didesak untuk meninggalkan jabatannya senagai ketua umum oleh Syuriyah PBNU.
"Amanah yang saya terima dari Muktamar ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh," kata Gus Yahya, Minggu (23/11).
Gus Yahya mengaku hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi dari Syuriyah PBNU mengenai dinamika jabatan yang dipegangnya ini.
Gus Yahya menegaskan terkait dokumen yang beredar di media dan masyarakat untuk dicek keabsahannya, seperti melalui bukti tanda tangan digital yang kerap digunakan untuk ihwal penandatanganan surat dalam organisasi tersebut.
Selain itu, Gus Yahya menyampaikan Syuriyah PBNU juga tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan jabatan ketua umum termasuk anggota organisasi yang memiliki jabatan struktural.
Meskipun demikian, Gus Yahya mengaku bakal mencari jalan keluar yang terbaik demi kemaslahatan Nahdlatul Ulama (NU) dan bangsa.
"Saya sudah menjalin komunikasi dengan jajaran Syuriyah. Saya berharap rekonsiliasi internal dapat segera diwujudkan bersama para kiai sepuh dan jajaran struktur terkait," kata Gus Yahya.





































