jpnn.com - Saya wartawan gagal. Sudah bertanya ke mana-mana tidak berhasil mendapat jawab: mengapa logo PSI "mawar putih berlatar merah" itu harus diganti?
Siapa yang empunya gagasan mengganti?
Siapa pula perancang logo yang baru: kepala gajah itu?
Petinggi PSI pun saya hubungi. Kandas.
Memang logo "mawar" yang lama itu menimbulkan banyak kritik. Misalnya: terlalu dimirip-miripkan logo partai sosial demokrat di Eropa. Termasuk di Prancis. Mentang-mentang sesama berideologi sosial demokrat.
Kritik lain: logo lama itu tidak mencerminkan ke-Indonesiaan. Tidak berakar pada budaya dan adat Indonesia. Beda dengan banteng, misalnya. Yang sampai jadi kredo perjuangan bangsa: ibarat banteng ketaton --ibarat banteng yang terluka. Justru ketika terluka ngamuknya si banteng lebih dahsyat.
Ada juga yang mengkritik "mawar" itu seperti bukan logo sebuah partai. Lebih mirip logo dagangan parfum atau kosmetika, bahkan ada yang bercanda menggunakan judul lagu "mawar berduri": karena berduri tidak perlu didekati --apalagi dipilih.
Maka setelah dua kali Pemilu pun tetap tidak bisa masuk parlemen, muncullah ide ganti logo. Mawar diganti kepala gajah berwarna putih dengan tubuh warna hitam.