Fikih Finance

9 hours ago 4

Oleh: Dahlan Iskan

Fikih Finance

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Terlalu pagi. Pukul 05.00 saya sudah dijemput. Untuk pergi ke Iqra' --di bagian selatan kota Perth, Australia Barat.

Masih gelap. Subuhnya baru pukul 06.15. Udara dingin. Tujuh derajat celsius --terasa lima derajat lebih dingin oleh angin yang sumilir.

Fikih FinanceKeluarga Dr Tri Susanto berfoto di depan rumah.--

Betapa enaknya kalau tetap meringkuk dalam selimut tebal, apalagi malam itu baru pukul 23.30 meninggalkan stadion --pesta kemenangan yang berkepanjangan. Terlebih lampu stadionnya tetap dibiarkan terus menyala seperti ikut merayakan kemenagan Persebaya 2-0.

"Terlalu pagi?" ujar penjemput saya itu seperti mengira akan saya salahkan.

Tidak. Saya sudah bangun satu jam sebelumnya. Orang setua saya sulit untuk bangun kendia, bahkan itu berkah.

Saya bisa ngobrol dengan si penjemput --yang ternyata anak kenalan saya. Juga kenalan lama semua pembaca Jawa Pos: Dr Tri Susanto. Dosen Universitas Brawijaya, Malang, yang viral luar biasa --meski belum ada istilah viral kala itu.

Nama Dr Tri jadi buah bibir akibat heboh hasil penelitiannya: makanan apa saja yang mengandung babi.

Foto di majalah itulah yang kemudian ditunjukkan kepada Presiden Soeharto: bahwa Dr Tri bukan dari aliran Islam yang ekstrem.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |