Fenomena MBG: Gizi atau Racun?

3 hours ago 17

Oleh: Aulia Desfita

 Gizi atau Racun?

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi siswa menyantap Makan Bergizi Gratis atau MBG. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - Makan bergizi gratis (MBG) adalah salah satu program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.

Berjalan sejak 6 Januari 2025 hingga sekarang, program yang seharusnya menjadi kebanggaan dan berdampak baik bagi masyarakat, kini seolah menjadi momok di masyarakat, terutama para orang tua.

Alih-alih membuat masyarakat terbantu untuk mencukupi gizi anak, program ini justru membuat orang tua waswas kesehatan anak mereka terganggu akibat mengonsumsi menu MBG.

Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025 mencatat sebanyak 8.649 anak telah menjadi korban keracunan MBG.

Program andalan pemerintah ini juga menjadi perdebatan hangat di jagat maya, lantaran antara tujuan MBG dengan kenyataan di lapangan, berbeda.

Banyak anak telah menjadi korban keracunan =massal, bahkan setiap pekan selalu ada saja yang jadi korban keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.

Anak-anak penerima program ini pun tak sedikit yang mengatakan bahwa makanan yang disajikan tidak sesuai dengan harapan mereka. Dari porsi makanan yang dibilang tidak seimbang antara Karbohidrat, protein, dan seratnya hingga penampilan makanan yang dirasa kurang layak lagi untuk disajikan.

Dari berbagai kejadian, makanan yang dibagikan ada yang sudah basi, berulat "belatung", bahkan terdapat unggahan di media sosial soal kontaminasi pecahan kaca dalam menu MBG.

Makan bergizi gratis (MBG) adalah salah satu program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |