Ekonom Indef Ungkap Risiko Jika TKD Batal Dipangkas

2 hours ago 11

Ekonom Indef Ungkap Risiko Jika TKD Batal Dipangkas

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan pembatalan rencana pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD) bisa menjadi bumerang bagi pemerintah pusat. Foto/Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan pembatalan rencana pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD) bisa menjadi bumerang bagi pemerintah pusat.

Pasalnya, ruang fiskal yang dimiliki bakal makin terbatas. 

Kondisi tersebut berpotensi menghambat optimalisasi program-program prioritas pemerintah pusat yang telah dicanangkan.

"Kalau rencana pemotongan TKD batal, ruang fiskalnya akan berkurang, sehingga program prioritas pemerintah, tidak bisa terdeliver dengan baik sesuai yang ditargetkan," ujar Esther saat dihubungi jpnn.com, Rabu (8/10).

Esther menjelaskan rencana pemotongan TKD sebelumnya diyakini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengamankan anggaran agar program-program prioritas dapat berjalan sesuai rencana. 

Salah satunya, kata Esther, program seperti Makan Gizi Gratis hingga Koperasi Merah Putih memerlukan alokasi dana yang tidak sedikit.

"Ini kan melakukan pemotongan anggaran, agar bisa problem pemerintahnya ter-deliver. Program prioritas pemerintah kan, ada MBG, koperasi merah putih, itu kan angkanya cukup fantastis," katanya menjelaskan.

Esther juga menyoroti penerimaan negara saat ini belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. 

Direktur Indef Esther Sri Astuti mengatakan pembatalan rencana pemotongan TKD bisa menjadi bumerang bagi pemerintah pusat.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |