jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Cabang Kota Manado dr Lukman Fajar Setyawan menegaskan bahwa keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya dapat terwujud melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, tenaga kesehatan, akademisi, dan organisasi kemahasiswaan.
Dia menilai program yang diinisiasi Presiden Presiden Prabowo Subianto ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif.
“Dalam pandangan saya, keberlanjutan program MBG memerlukan sinergi lintas sektor, yakni pemerintah, tenaga kesehatan, akademisi, dan organisasi kemahasiswaan,” ujar dr Lukman, Senin (6/10).
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan konsistensi anggaran dan transparansi pelaksanaan di setiap daerah agar tujuan besar MBG benar-benar tercapai.
Sementara itu, kalangan mahasiswa, terutama yang bergerak di bidang kesehatan, memiliki peran penting sebagai mitra dalam advokasi dan edukasi gizi masyarakat.
“Pemerintah perlu menjaga konsistensi anggaran dan transparansi pelaksanaan, sementara kami di lingkungan mahasiswa kesehatan siap berperan sebagai mitra advokasi dan edukasi gizi di masyarakat,” tambah dr. Lukman.
Dia menekankan program MBG seharusnya tidak hanya dipandang sebagai kebijakan populis, melainkan sebagai gerakan berkelanjutan yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup bangsa.
Kolaborasi yang terjalin antara unsur pemerintah, akademisi, dan masyarakat dinilai akan memperkuat fondasi program dalam jangka panjang.