jpnn.com, JAKARTA - CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan P Roeslani menyampaikan pihaknya mendapat kucuran dana sebesar 10 miliar USD atau sekitar Rp 163,15 triliun dari bank luar negeri.
“Alhamdulillah kita baru saja mendapatkan persetujuan pendanaan mencapai USD 10 miliar dan semuanya dari bank luar negeri,” ucap Rosan dikutip Rabu (23/7).
Pendanaan tersebut, kata dia, diperoleh Danantara tanpa memberikan jaminan apa pun.
Menurut Rosan, pemberian pendanaan sebesar Rp 163,15 triliun tanpa jaminan menunjukkan bahwa bank-bank luar negeri sudah mempercayai Danantara memiliki sistem yang benar dan rapi.
“Karena dari segi pembayarannya nanti itu sudah jelas, dari dividen yang akan kita terima setiap tahunnya,” ucap Rosan.
Rosan juga menyebutkan selama empat bulan Danantara diluncurkan, telah mendapatkan pendanaan melalui kerja sama dengan Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund) lain sebesar USD 7 miliar.
"Dari USD 7 miliar itu dengan Qatar 4 miliar USD, kemudian dengan CIC (China Investment Corporation) USD 2 juta dan juga kemudian dengan RDIF (Russian Direct Investment Fund). Kami sedang ada pembicaraan dengan sovereign wealth fund lainnya untuk bersama-sama untuk berinvestasi terutama di Indonesia," ujar Rosan.
Rosan meyakini bahwa ke depannya, Danantara akan menuai lebih banyak kepercayaan dari bank-bank internasional lainnya.