jateng.jpnn.com, PATI - Suasana ruang Badan Anggaran DPRD Kabupaten Pati cukup hangat pada Kamis (2/10) siang. Bupati Pati Sudewo memenuhi undangan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD untuk memberikan klarifikasi atas sejumlah kebijakan yang belakangan menuai polemik di masyarakat.
Selama hampir tiga jam, rapat berjalan dinamis. Sudewo mendapat berbagai pertanyaan tajam dari anggota pansus. Meski begitu, ia mengaku terbuka dengan proses tersebut.
“Pertanyaan yang diajukan penting untuk bahan introspeksi dan evaluasi ke depan. Pansus ini diniatkan baik, dan saya menyambutnya positif,” ujar Sudewo seusai rapat.
Menurut dia, kebijakan yang ia ambil selama ini tidak lain demi kepentingan rakyat Pati. Dia juga menyinggung soal berbagai audiensi yang telah dipenuhinya, mulai dari kelompok peternak ayam, petani tembakau, hingga masyarakat lain yang meminta penjelasan langsung.
Menariknya, kehadiran bupati di DPRD turut disemangati para simpatisan yang datang memberikan dukungan moral. “Banyak yang hadir menunjukkan rasa simpati. Itu menjadi energi tambahan bagi saya untuk tetap fokus bekerja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati Teguh Bandang Waluyo menyebut kehadiran Sudewo memberi bobot penting dalam pembahasan. “Keterangan bupati sudah kita terima dan dicatat. Namun kesimpulan akhir belum bisa disampaikan, masih ada rapat internal,” ujarnya.
Pansus sendiri sebelumnya telah menghadirkan dua pakar hukum, yakni ahli hukum tata negara Bivitri Susanti serta akademisi Universitas Semarang Dr. Muhammad Junaidi, guna memperkuat temuan serta landasan hukum yang sedang didalami. (antara/jpnn)