jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat dari 108,51 pada Agustus 2025 menjadi 108,74 pada September 2025, sehingga inflasi bulanan tercatat 0,21 persen.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyampaikan berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi bulanan terutama dipicu kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatat inflasi 0,38 persen dengan andil 0,11 persen.
Inflasi bulanan juga didorong oleh inflasi komponen inti sebesar 0,18 persen (andil 0,11 persen), komponen harga diatur pemerintah sebesar 0,06 persen (andil 0,01 persen), serta komponen harga bergejolak sebesar 0,52 persen (andil 0,09 persen).
“Secara tahunan, inflasi umum pada September 2025 tercatat 2,65 persen (yoy), seiring kenaikan IHK dari 105,93 pada September 2024 menjadi 108,74 pada September 2025,” kata Habibullah dalam jumpa pers Rilis Berita Resmi Statistik di Jakarta, Rabu.
Habibullah menjelaskan dari sisi pengeluaran, inflasi tahunan terutama didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 5,01 persen dan andil 1,43 persen, di mana cabai merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi.
“Seluruh komponen mencatat inflasi tahunan, yakni komponen inti sebesar 2,19 persen, harga diatur pemerintah 1,10 persen, dan harga bergejolak 6,44 persen,” ucap Habibullah.(mcr10/jpnn)