jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) memprediksi masih ada 59 orang yang terjebak di reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) A Khoziny yang ambruk pada Senin (29/9).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto jumlah itu berdasarkan orang yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan sejak insiden itu terjadi.
“Nah, sekarang yang masih hilang, yang ada datanya, yang ada fotonya itu sementara 59 orang,” kata Letjen Suharyanto saat konferensi pers, Kamis (2/10).
Namun, pihaknya belum mengetahui titik pasti puluhan orang yang dilaporkan hilang. Dia berharap 59 korban itu tidak ada dalam reruntuhan bangunan.
“Kami sampaikan pada keluarga, mudah-mudahan 59 itu tidak ada di reruntuhan karena ada salah satu orang tua yang kehilangan anaknya, sudah nangis-nangis menganggap anaknya ada di reruntuhan, ternyata ada di tempat lain dalam keadaan selamat,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas Emi Freezer mengatakan sejumlah metode hingga peralatan dikerahkan untuk pencarian korban yang masih tertimbun, mulai dari hailing method hingga search cam.
Penggunaan metode dan peralatan ini dilakukan saat petugas melakukan re-assesment sebanyak tiga kali sebelum mengubah metode pencarian menjadi cranning phase pada hari ini.
"Re-assesment yang pertama kami lakukan di pukul 23.30 WIB. Sebelum kami berharap semua itu harus clear. Tidak boleh ada satu orang pun yang di luar dari petugas yang melakukan scanning karena alat ini daya tangkapnya bisa sampai 50 m radiusnya dari alat," jelas Freezer. (mcr23/jpnn)