jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan bahwa semua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus dipimpin oleh chef atau koki bersertifikat.
Keputusan itu diambil setelah banyaknya kasus siswa yang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami juga membuat aturan lagi bahwa ketentuan semua dapur SPPG harus dipimpin oleh chef yang bersertifikasi, satu pimpinan chef itu nanti merupakan wakil dari BGN,” ucap Nanik di Kantor BGN, pada Jumat (26/9).
“Pihak mitra juga harus menyiapkan chef sebagai pendamping untuk di dapur,” lanjutnya.
Untuk itu, nantinya ada dua chef bersertifikat di dalam satu SPPG yang terdiri dari wakil BGN dan mitra.
Selain sertifikat untuk koki, BGN juga menghentikan penggunaan semua produk-produk pabrikan untuk MBG.
Dia menyontohkan seperti saat ramadan, sajian MBG kerap menggunakan roti asal pabrikan, bukan dari hasil UMKM.
“Kami akan menjalankan instruksi presiden bahwa dapur MBG ini adalah untuk membangkitkan ekonomi lokal. Bukan untuk memperkaya konglomerat pemilik pabrik roti,” tutur Nanik.