jpnn.com, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut pengelola server dan marketing judi online (judol) jaringan China dan Kamboja yang berada di Bogor, Bekasi, dan Tangerang meraup untung hingga Rp20 miliar.
Dia mengatakan keuntungan itu didapat masing-masing pengelola dengan total keuntungan sebesar Rp15-20 miliar selama beroperasi beberapa bulan.
"Keuntungan yang didapat dalam jangka waktu kurang lebih 10 bulan," ujarnya dalam siaran persnya, Minggu (20/7).
Dalam menjalankan aksinya, Djuhandhani menyebut para pengelola server dibantu oleh para operator yang digaji sebesar Rp7-10 juta setiap bulannya.
"Pengelola server marketing judi online dibantu oleh operator-operator yang digaji Rp7 hingga 10 juta perbulan," jelasnya.
Sebelumnya Dittipidum Bareskrim Polri menggerebek markas judol jaringan China dan Kamboja yang berada di Bogor, Bekasi serta Tangerang.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut penggerebekan di tiga lokasi dilakukan secara serentak oleh tim Subdit III Jatanras, pada Jumat (13/6) lalu.
"Situs judi online yang dikendalikan tersangka memiliki server yang berada di China dan Kamboja. Dimana domain yang digunakan para tersangka di Indonesia adalah Akasia899 dan Tanjung 899," ujar dia.