jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai merespons cepat terkait situasi konflik yang berlangsung di wilayah Papua Tengah belakangan ini.
Menurut Yorrys, eskalasi kekerasan antara aparat keamanan dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang semakin meningkat, telah berdampak pada situasi sosial kemasyarakatan yang tidak kondusif.
“Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniyai, dan Dogiyai, menyebabkan masyarakat berada dalam ketakutan. Fasilitas-fasilitas publik, seperti sekolah dan rumah sakit pun cenderung lumpuh," ujar Yorrys dalam keterangannya, Kamis (5/6)
Anggota DPD RI Dapil Papua Tengah ini menuturkan, akibat konflik tersebut masyarakat hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran. Mereka tidak hanya takut akan kehilangan nyawa, tapi juga masa depan yang tidak menentu anak-anak mereka.
"Karena takut anak-anak yang sulit memperoleh pendidikan dan pembelajaran di tengah bising suara senjata tajam yang bersahutan," katanya.
Yorrys menegaskan konflik di Papua Tengah adalah akumulasi dari berbagai persoalan yang sudah berlangsung sekian lama.
Indeks pembangunan manusia (IPM) dan angka harapan hidup yang masih rendah, tingkat kesejahteraan yang masih minim, kualitas pendidikan dan kesehatan yang memprihatinkan.
Hal ini tidak sebanding dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah, dan anggaran besar yang seharusnya berdampak besar bagi masyarakat Papua.