jateng.jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan larangan kehadiran suporter tim tamu di kompetisi sepak bola Indonesia resmi diperpanjang, seusai aksi rusuh oknum suporter Persib Bandung di laga terakhir Liga 1.
Larangan yang semula berlaku dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan 2022, kini dilanjutkan tanpa tenggat pasti. Penyebabnya aksi brutal oknum Bobotoh saat perayaan gelar juara back-to-back Persib di Stadion GBLA, 24 Mei 2025.
Dalam laga kontra Persis Solo, flare dan petasan meledak di tribun, memaksa wasit Rio Permana Putra menghentikan laga dua kali.
Kabut asap menyelimuti stadion, hingga membuat pertandingan tak bisa dilanjutkan, padahal masih tersisa empat menit.
Tak hanya itu, massa suporter juga menyerbu lapangan dan menyebabkan kerusakan fasilitas stadion. Pesta juara Persib pun ternoda, bahkan nyaris batal digelar.
“Kalau ada suporter jadi korban lagi, berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak pulang ke rumah, dosa gak? Ini bukan cuma entertainment,” tegas Erick kepada awak media seusai Kongres Biasa PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/6).
Erick menilai keputusan FIFA untuk memperpanjang larangan ini sebagai peringatan keras atas kegagalan suporter menjaga ketertiban.
“Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah pasca-Kanjuruhan, tetapi masih saja terjadi (kerusuhan). Yang sedih, kemarin ada perwakilan FIFA di Bandung. Dan mereka kecewa,” ujar Erick.