Tragedi Pesantren Al-Khoziny, ISNU: Saatnya Pemerintah Lebih Serius Bina Pesantren sebagai Urat Nadi Bangsa

2 hours ago 12

 Saatnya Pemerintah Lebih Serius Bina Pesantren sebagai Urat Nadi Bangsa

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Sejumlah petugas gabungan mencari korban bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menyampaikan belasungkawa mendalam atas ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025) sore.

Ketua Umum PP ISNU Prof. Dr. Phil. Kamaruddin MA mengatakan insiden terjadi saat santri melaksanakan salat Ashar.

"Hingga laporan terakhir, satu santri dikonfirmasi meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka serta menjalani perawatan di rumah sakit," ungkapnya.

Peristiwa ini menegaskan kerentanan beberapa fasilitas pesantren terhadap risiko keselamatanakibat pembangunan atau renovasi yang belum memenuhi standar teknis.

Sebagai organisasi yang menghargai peran historis pesantren dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa, PP ISNU menilai kejadian ini bukan sekadar musibah lokal, melainkan panggilan untuk tindakan terpadu dari pemangku kebijakan.

Untuk itu PP ISNU merekomendasikan langkah-langkah berikut kepada kementerian dan pemerintah daerah:

1. Kementerian Agama RI

Melakukan pembinaan menyeluruh terhadap pesantren, bukan hanya terkait aspek kurikulum danSDM, tetapi juga terkait sarana dan prasarana agar sesuai dengan standar keselamatan dankenyamanan santri.

PP ISNU menyampaikan belasungkawa mendalam atas ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9)

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |