Studi Prudential: 9 dari 10 Pasien Menunda Perawatan Kesehatan

1 hour ago 3

 9 dari 10 Pasien Menunda Perawatan Kesehatan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah hari ini secara resmi merilis temuan survei bekerja sama dengan Economist Impact, berjudul ‘Studi Prudential - Suara Pasien Indonesia: Terhimpit di antara Kebutuhan Perawatan, Biaya, dan Kejelasan Informasi’. Foto: Prudential

jpnn.com, JAKARTA - Prudential Indonesia dan Prudential Syariah hari ini secara resmi merilis temuan survei bekerja sama dengan Economist Impact, berjudul ‘Studi Prudential - Suara Pasien Indonesia: Terhimpit di antara Kebutuhan Perawatan, Biaya, dan Kejelasan Informasi’.

Laporan ini merupakan bagian dari studi yang lebih luas yang diinisiasi oleh Prudential plc: “Suara Pasien: Pengalaman Akses Layanan Kesehatan di Asia”, yang dilakukan di empat negara, yakni Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Studi melibatkan lebih dari 4.200 responden dan meneliti pengalaman pasien dalam mengakses layanan kesehatan.

Di Indonesia, survei ini mengungkap temuan mengejutkan: 9 dari 10 responden (hampir 93%) mengaku menunda perawatan atau mencari layanan kesehatan, dan hampir setengahnya (44%) menyatakan mereka berulang kali menunda pengobatan.

Penundaan tersebut terutama dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni kurangnya informasi kesehatan yang jelas: Lebih dari setengah responden menyatakan tidak memiliki informasi medis yang mereka butuhkan, sehingga ragu atau tidak tahu ke mana harus mencari opini kedua maupun informasi medis. Hampir 44% responden mengatakan tidak memperoleh informasi yang mereka perlukan saat bertemu dokter terkait diagnosis.

Kemudian biaya sebagai sumber stres: Satu dari lima responden menyebut ketidakpastian mengenai bagaimana biaya perawatan akan ditanggung sebagai kekhawatiran utama, ditambah dengan biaya tak terduga yang harus dibayar sendiri. Untuk menutupi biaya medis, 56% responden mengandalkan jaring pengaman sosial, termasuk keluarga (17%), pinjaman (12%), lembaga amal (13%), dan crowdfunding (14%).

Terakhir ialah keluarga sebagai prioritas utama. Banyak pasien menempatkan tanggung jawab rumah tangga di atas kesehatan pribadi. Sebanyak 20% menunda perawatan demi memenuhi kebutuhan finansial keluarga, sementara 18% memprioritaskan pengasuhan anak dibanding perawatan diri.

Bagi banyak masyarakat Indonesia, akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi tantangan. Sepertiga responden (34%) menyebut ketenangan pikiran saat mencari layanan kesehatan sangat tergantung pada kondisi sehari-hari, sementara 17% menilai waktu tunggu yang panjang sebagai hambatan besar.

Temuan mengejutkan dari studi Prudential di mana sembilan dari sepuluh pasien di Indonesia menunda perawatan kesehatan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |