jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menanggapi kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diterapkan Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia.
Dia menilai langkah itu harus direspons dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang bijak dan reformasi perdagangan nasional.
“Kebijakan tarif sebesar 32 persen yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan seperti kopi, karet, hingga produk tekstil,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7).
Menurutnya, kebijakan ini menunjukkan perlunya penguatan posisi Indonesia dalam negosiasi perdagangan bilateral, terutama dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat.
Dia menekankan pentingnya memperjuangkan kepentingan nasional tanpa bersikap reaktif.
“Langkah ini tidak boleh dibalas dengan reaktif, tetapi harus dijawab melalui diplomasi yang memperjuangkan kepentingan nasional tanpa menutup pintu kerja sama. Kita harus memperkuat daya tawar sekaligus membuka ruang reformasi di sektor yang belum terbuka untuk pasar asing,” tegasnya.
Agus juga menggarisbawahi perlunya insentif bagi pelaku ekspor yang terdampak langsung kebijakan ini.
Dia meminta pemerintah segera mengidentifikasi sektor-sektor yang paling rentan agar tetap bisa bertahan di tengah ketidakpastian global.