jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Basuki Hadimuljono merespons polemik soal ijazah alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang juga Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo.
Basuki menegaskan bahwa Kagama mendukung penuh sikap Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM), DI Yogyakarta, soal ijazah alumnus UGM.
"Terkait polemik soal ijazah alumnus Fakultas Kehutanan UGM Bapak Joko Widodo, sebagai organisasi alumni, sikap PP Kagama jelas, yaitu mendukung sikap Rektorat UGM. Artinya, Kagama mendukung sepenuhnya sikap dan tindakan Rektorat UGM perihal ijazah tersebut. Hendaknya para alumni UGM dapat senantiasa menunjukkan sikap rukun, guyub, migunani (bermanfaat)," kata dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam konteks dinamika yang berkembang di masyarakat mengenai diskusi tentang ijazah tersebut, Basuki menegaskan bahwa sikap dan penjelasan resmi dari Rektorat UGM sudah sangat jelas dan patut dihormati.
Basuki menyampaikan hal tersebut pada pelantikan pengurus Keluarga Alumni Teknik Gadjah Mada (Katgama) masa bakti 2025–2028 di Jakarta, yang mengukuhkan Singgih Widagdo sebagai Ketua Umum Katgama 2025–2028, menggantikan Agus Priyatno.
Ia juga mengapresiasi dedikasi para pengurus periode sebelumnya dan menyampaikan harapan besar kepada kepengurusan baru.
"Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum konsolidasi dan inovasi. Alumni Teknik UGM harus terus hadir sebagai agen perubahan, menjawab tantangan zaman, dan menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat," tuturnya.
Basuki juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi, termasuk sinergi alumni dengan mahasiswa UGM melalui program-program pengabdian seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN).