jpnn.com, BANDUNG -
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yus Widjajanto menanggapi soal pemerintah bakal mewajibkan seluruh bahan bakar minyak (BBM) untuk dicampur dengan etanol 10 persen (E10).
Dia menilai kebijakan pencampuran itu menjadi langkah nyata dalam mengurangi impor energi.
Menurutnya, secara teknis bahan bakar dengan kandungan etanol terbukti aman digunakan pada kendaraan bermotor modern.
Selain itu, penggunaan etanol dalam BBM juga bisa membantu menekan emisi karbon.
"Etanol dari tebu, jagung, atau singkong itu tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat rantai pasok energi domestik," kata Tri dalam diskusi ekonomi di Kota Bandung, Jumat (10/10).
"Selama kadar etanolnya diatur dengan benar, kendaraan tidak akan mengalami masalah teknis berarti," lanjutnya.
Tri menambahkan, pemanfaatkan etanol bisa membantu menekan ketergantungan impor BBM yang selama ini mencapai lebih dari 45 persen kebutuhan nasional.