jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda atau Rifqi menyebut aksi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyetop pelat mobil dari Aceh sebenarnya menjadi fenomana yang terjadi di beberapa tempat lain.
"Fenomena ini, kan, sebetulnya ada di banyak tempat," kata dia menjawab awak media di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9).
Menurut Rifqi, fenomena kepala daerah menyetop kendaraan dari luar kawasan, karena pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten tengah menggenjot pendapat wilayah.
"Dalam konteks pemerintah provinsi itu salah satu sumber pendapatannya ialah pajak dari kendaraan bermotor," kata dia.
Rifqi menilai wajar daerah menggenjot pendapatan wilayah, satu di antaranya dengan pajak kendaraan.
"Hal yang wajar bagi sebuah daerah mungkin perlu dijembatani justru ke depan bagaimana kemudian regulasi yang mengatur ini itu bisa lebih proporsional," kata legislator fraksi NasDem itu.
Rifqi kemudian mengungkap aksi seperti dilakukan Bobby juga diterapkan Gubernur Riau Abdul Wahid terhadap kendaraan yang masuk wilayah beribu kota Pekanbaru itu.
"Saya juga melihat kemarin Gubernur Wahid di Riau juga melakukan hal yang sama. Beliau meminta kepada beberapa sopir untuk kemudian segera menyampaikan kepada pemilik kendaraan, perusahaan agar segera mengubah pelatnya," kata dia.