jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pelestarian budaya tradisonal perlu disosialisasikan untuk generasi muda saat ini sejak dini. Pasalnya, budaya tradisional Indonesia saat ini mulai tergerus zaman dan pengaruh budaya asing.
Hal itu terbukti dari banyaknya generasi muda saat ini seolah-olah kehilangan jati dirinya yang mulai tak mengenal budaya tradisional.
Merespons hal tersebut, Kementerian Kebudayaan Indonesia bersama-sama DPR RI menggelar kegiatan 'Semarak Budaya' dengan misi menyosialisasikan budaya-budaya tradisonal Indonesia.
Di Bandung, Semarak Budaya menampilkan pagelaran wayang golek, kesenian khas Jawa Barat yang sarat nilai sejarah dan filosofi.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah menekankan pentingnya menjadikan seni budaya sebagai bagian dari keseharian generasi muda.
“Wayang golek itu bagian dari objek kemajuan kebudayaan kita. Sayangnya, di kalangan anak muda sekarang banyak yang belum terlalu memperhatikan. Semarak Budaya ini jadi upaya kami supaya wayang golek kembali dikenal dan dicintai generasi muda,” ujar Ledia saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, dikutip Senin (23/6/2025).
Ledia menjelaskan, salah satu keunggulan acara ini adalah menghadirkan generasi keempat dalang legendaris dari keluarga besar yang menelurkan hingga 35 dalang. Namun, menurutnya, regenerasi tak bisa hanya bergantung pada satu keluarga.
“Kita harus mulai memberi ruang bagi anak-anak muda untuk ikut melestarikan budaya ini. Wayang itu kan awalnya dibuat Walisongo untuk syiar Islam. Lalu berkembang di Jawa Barat jadi tiga dimensi, lebih ekspresif,” katanya.
