jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Santri Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Jauzi, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, mendapatkan pengalaman baru dalam menjaga lingkungan lewat praktik pembuatan lubang biopori.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Edukasi Ketahanan Pangan di pesantren yang diselenggarakan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor melalui skema hibah pengabdian kepada masyarakat dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dalam praktik tersebut, para santri diajak langsung menggali tanah, membuat lubang biopori, dan mengisinya dengan sampah organik rumah tangga maupun lingkungan pesantren.
Metode sederhana ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menghasilkan pupuk organik alami yang bisa digunakan kembali untuk mendukung pertanian pesantren.
Dosen UIKA, Dr. M. Azhar Al Wahid, M.Pd., menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah organik sebagai bagian dari ketahanan pangan.
“Melalui biopori, sampah bukan lagi masalah, tetapi sumber berkah. Dari sisa makanan dan daun kering, kita bisa hasilkan pupuk yang menyuburkan tanah,” ungkapnya saat memandu sesi praktik lapangan.
Selain Dr. Azhar, hadir pula Dr. Bahrum Subagiya, M.Pd., dan Muhammad Faishal Hidayat, M.E., yang turut memberikan materi pendampingan. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 santri dengan penuh antusias.
Program ini tidak hanya bertujuan memberi wawasan praktis mengenai pengolahan sampah, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis sekaligus mendorong kemandirian pangan pesantren.