jatim.jpnn.com, SURABAGA - Fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Benowoa akan diubah menjadi se insinerasi pada tahun 2032 mendatang.
Saat ini, teknologi yang digunakan di PSEL Benowo adalah gasifikasi yang tergolong ramah lingkungan.
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan teknologi insinerasi dinilai lebih rendah residu oleh Kementerian Lingkungan Hidup (LH), daripada menggunakan gasifikasi.
Meskipun masih menggunakan gasifikasi, Pemkot Surabaya akan terus berinovasi untuk mengurangi residu yang dihasilkan dari pengolahan sampah di PSEL Benowo.
Salah satunya, lanjut dia, hasil residu pengolahan sampah tersebut akan diolah menjadi minyak, fleece, hingga pengurukan.
“Pencemaran udara, itu dicek oleh Kementerian LH sehingga ada standarnya. Karena itu, Menteri LH tidak mensyaratkan dan tidak memperbolehkan insinerator karena hasil asapnya tadi pembuangannya itu melebihi ambang batas yang ditetapkan. Kalau yang seperti insinerasi dan gasifikasi, itu di bawah (ambang batas) yang ditetapkan oleh Menteri LH, jadi aman,” kata Eri.
Maka dari itu, Eri berharap dengan pembaruan teknologi tersebut, Kota Surabaya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Danantara.
“Nah, nanti setelah berakhir 2032, ya kami berharap menjadi bagian dari Danantara untuk menggunakan insinerasi. Karena insinerasi ini adalah teknologi yang terbarukan, kan gasifikasi sudah agak lama (usang) ini,” jelasnya. (mcr23/jpnn)