jatim.jpnn.com, SURABAYA - Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menggelar acara refleksi bertajuk ‘Putra Sang Fajar Mencari, Menggali, dan Mempersembahkan Pancasila’ dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Auditorium R. Ing. Soekonjono Untag Surabaya, Rabu (18/6).
Acara itu dihadiri seluruh pejabat struktural di lingkungan YPTA dan tamu undangan dari mitra strategis kampus. Kegiatan diawali dengan penampilan Tari Remo ‘Bolet’ oleh siswa SMATAG Surabaya yang memvisualkan semangat perjuangan.
Grup Indonesia Merayakan Perbedaan (IMP), yang terdiri atas para tokoh lintas agama, turut membawakan lagu bertajuk ‘Forum Beda Tapi Mesra’ menegaskan pentingnya toleransi sebagai kekuatan bangsa.
Suasana reflektif menguat saat puisi ‘Persetujuan dengan Bung Karno’ dibacakan oleh Adinda Dyah Pitaloka, tenaga kependidikan YPTA Surabaya.
Rektor Untag Surabaya Prof Dr Mulyanto Nugroho mengajak peserta mengenang perjuangan Bung Karno dan pentingnya menghidupkan semangat Jas Merah—Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.
“Pancasila bukan hanya simbol, tetapi gagasan besar yang mempersatukan keragaman Indonesia. Pendidikan harus menanamkan karakter pejuang, nasionalis, cerdas, dan solutif,” ujarnya.
Prof Mulyanto menyatakan Untag Surabaya terus mendorong inovasi melalui kontrak inovasi tahunan yang wajib ditandatangani seluruh pejabat kampus.
Sementara itu, Ketua YPTA Surabaya J Subekti menjelaskan perenungan Bung Karno selama pengasingan di Ende, Nusa Tenggara Timur, yang menjadi momentum kelahiran gagasan Pancasila.
