jpnn.com, GARUT - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat turut menangani dugaan keracunan massal yang menyerang ratusan pelajar di Kabupaten Garut seusai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami sudah tugaskan Kepala Dinkes dan Dinsos Jawa Barat,” kata Herman, Sabtu (19/9).
Menurutnya, Dinkes Jawa Barat akan melakukan indentifikasi terhadap penyebab dugaan keracunan ratusan pelajar di Kabupaten Garut, seusai menyantap MBG.
Apabila indentifikasi sudah membuahkan hasil, maka Dinkes Jawa Barat akan menyampaikan apa saja yang menjadi catatan dan solusi bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Mengindentifikasi penyebabnya, jadi bisa terantisipasi dari sisi kesehatan. Tentu akan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama mengenai uji laboratorium. Lalu solusinya seperti apa dari sisi kesehatan," tuturnya.
Sedangkan Dinsos Jawa Barat, kata Herman, akan berkoordinasi dengan petugas SPPG untuk memastikan manajemen pengelolaan dapur dan pemenuhan gizi agar optimal.
Sebab, pelaksanaan MBG mulai dari pemilihan bahan baku hingga sampai di meja para pelajar harus terorganisasi.
"Dua hal itu akan kami perbaiki dengan pihak terkait dan tentunya melibatkan kabupaten serta kota. Perencanaan harus mantap, apa menunya, siapa pengelolanya, di mana tempatnya, bagaimana mengelola di lapangannya," ucapnya.