jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi menuntut ketersediaan hunian yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Data menunjukkan, lebih dari 12 juta keluarga di Indonesia masih hidup di hunian tidak layak.
Mereka tinggal di rumah semipermanen, rumah sewa berukuran sempit atau bahkan gubuk darurat yang tidak memenuhi standar keamanan dan sanitasi.
Bos Lippo Group James Riady menilai proyek Hunian Warisan Bangsa (HWB) hadir sebagai salah satu inisiatif yang menjawab kebutuhan tersebut.
Hal ini dikarenakan proyek tersebut menawarkan hunian subsidi yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga layak huni dan manusiawi.
James mengatakan proyek HWB menyasar keluarga berpenghasilan rendah yang selama ini kesulitan mengakses rumah permanen dengan fasilitas dasar.
“Dengan dua tipe hunian, satu dan dua kamar tidur, HWB didesain untuk memberikan kenyamanan dasar bagi keluarga kecil tanpa membebani secara finansial,” ungkap James Riady, Selasa (17/6).
Unit rumah pada proyek ini tersedia dalam dua pilihan.