jpnn.com - Prajurit TNI dari Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Marinir Praka Zaenal Mutaqim gugur saat operasi terjun payung di perairan Teluk Jakarta, menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan Praka Zaenal yang meninggal dalam insiden sailing pass HUT TNI di Teluk Jakarta, Kamis (2/10) sempat mengalami tabrakan di udara.
Tabrakan terjadi antara Praka Zaenal dengan penerjun lain ketika terjun payung dalam simulasi operasi Rubber Duck Operation (RDO).
"Proses pada pada saat exit dari pesawat kemudian opening parasut, lalu terjadilah tabrakan," ungkap Mayjen Freddy saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2025).
Freddy menilai tabrakan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, dari kondisi angin saat terjun payung hingga permasalahan teknis di penerjunan dan pembukaan parasut.
Seusai tertabrak, lanjut Freddy, Praka Zaenal masih sempat membuka parasut hingga akhirnya mendarat di permukaan laut.
Namun demikian, kondisi prajurit TNI Praka Zaenal saat mendarat dalam keadaan setengah sadar.
"Kondisi pada saat itu sadar tetapi memang kondisi yang mengigau seperti itu," jelas Freddy.