jpnn.com, JAKARTA - Anak-anak di wilayah perbatasan tampak ceria dan antusias menyambut kehadiran para prajurit TNI AL dalam hal ini Satgas Pamtas RI-PNG Mobile dari Yonif 10 Marinir/SBY.
Prajurit TNI AL ini berperan membantu sebagai tenaga pendidik dan berbagi ilmu pengetahuan kebangsaan di Sekolah Dasar (SD) Fito Kisor dan YPK Kisor di Kampung Imsun, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Jumat (13/6).
Prajurit TNI AL kali ini hadir bukan sebagai pasukan bersenjata, melainkan sebagai guru dan sahabat bagi generasi penerus bangsa melalui pendekatan yang humanis dan edukatif guna membangun karakter anak-anak Papua di tengah keterbatasan akses pendidikan khususnya di wilayah perbatasan.
Komandan Satgas Pamtas RI - PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY Letkol Marinir Aris Moko menyampaikan para prajurit TNI AL memberikan sejumlah materi dan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah materi Bela Negara dan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
“Kami berharap materi tersebut dapat menanamkan nilai luhur kebangsaan, disiplin, dan cinta tanah air serta menumbuhkan karakter jiwa nasionalisme yang kuat sejak dini,” ujarnya.
Dia menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud nyata pengabdian TNI AL yang tidak hanya berperan dalam menjaga kedaulatan wilayah perbatasan, tetapi juga turut mengambil bagian dalam menciptakan perubahan positif dan membangun masa depan generasi penerus bangsa.
“Keterlibatan prajurit TNI AL di sektor pendidikan adalah bagian dari peran strategis TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yakni membangun karakter generasi bangsa agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berintegritas, disiplin, serta memiliki rasa cinta tanah air dan bangga terhadap bangsa Indonesia,” pungkas Letkol Marinir Aris Moko.
Pendekatan humanis di wilayah perbatasan seperti ini mencerminkan jati diri prajurit Jalasena yang tidak hanya bertugas menjaga keamanan laut, tetapi juga menunjukkan kepedulian, mengayomi, dan hadir di tengah-tengah masyarakat.