jpnn.com, JAKARTA - Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar sosialisasi larangan over-dimensi dan overloading serta safety driving bagi pengemudi truk, Kamis (12/6). Kegiatan yang melibatkan Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia (APTRINDO) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI) ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan kelancaran arus logistik di pelabuhan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak.
"Kami menyadari perlunya sinergi erat antara Polri dan seluruh stakeholder untuk mencegah terulangnya kemacetan seperti sebelumnya," ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Kasatlantas AKP Martha Catur menjelaskan, sosialisasi ini merupakan respons atas masalah kemacetan yang kerap terjadi di wilayah pelabuhan.
"Masalah utama berasal dari waktu tunggu panjang di depo kontainer yang mencapai 8-12 jam, serta perilaku pengemudi yang kurang disiplin," jelasnya.
Ketua DPD ASDEKI DKI Jakarta Abdul Yacub mengungkapkan kendala yang dihadapi.
"Parkir sembarangan dan pengisian e-toll secara tidak tertib turut memperparah kemacetan. Kami berharap ada solusi bersama untuk masalah ini," katanya.
Dalam pemaparannya, Kanit Kamseltibcarlantas Ipda Suhendra menekankan pentingnya kepatuhan terhadap dimensi kendaraan.