Pakar Minta Masyarakat Waspada Radikalisme di Tengah Dinamika Media Sosial

5 hours ago 14

Pakar Minta Masyarakat Waspada Radikalisme di Tengah Dinamika Media Sosial

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi media sosial. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pergerakan warganet yang kritis dari Peringatan Darurat, Indonesia Gelap, sampai 17 + 8 harus dipahami dengan jernih oleh semua pihak sebagai dinamika yang multidimensi.

Ada keresahan rakyat yang murni dipicu oleh sejumlah kebijakan yang belum sesuai harapan mereka, tetapi terlihat pula ada pola dari kekuatan tidak bertanggung jawab dan berupaya menunggangi gerakan rakyat yang murni.

Hal tersebut disampaikan oleh Haryo Moerdaning Putro, pakar strategi kampanye digital dalam sebuah tulisan yang diterima awak media, Selasa (7/10).

"Media sosial melahirkan demokratisasi narasi dan membuka ruang partisipasi publik yang belum pernah ada sebelumnya. Itu menjadi tempat lahirnya gerakan massa di ranah digital. Hal ini tentu memiliki banyak dampak positif,” ujar dia dalam siaran persnya.

“Namun dari hasil social media listening, maupun riset yang kami lakukan, tak bisa dipungkiri adanya potensi ancaman dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan ideologi radikal yang justru memanfaatkan gerakan rakyat yang murni sebagai Kuda Troya,” katanya.

Ditambah lagi apa yang terjadi di media sosial itu lebih dari yang terlihat di permukaan.

“Di balik semua unggahan, ada kekuatan algoritma pemilik platform, lalu ada pula kreator konten dari para influencer besar, influencer mikro, clipper, homeless media, hingga buzzer dan cyber army baik yang organik maupun berbasis mesin yang semuanya bergerak dengan agendanya masing-masing,” beber dia.

Dia menyebut semut itu jika dijahit dengan tepat maka bisa digunakan untuk mengendalikan tren di dunia digital, persepsi netizen, dan pada akhirnya diskursus di tengah masyarakat secara umum.

Pakar menyoroti penyebaran radikalisme di tengah dinamika media sosial yang makin kencang.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |