jpnn.com, JAKARTA - Memiliki penghasilan tambahan atau extra cash flow bukan lagi hal yang sulit, terutama bagi para anak muda.
Bermuda dari munculnya berbagai pekerjaan sampingan, mulai dari menjadi freelancer, content creator, hingga menjalankan bisnis daring membuka peluang baru untuk mendapatkan pemasukan di luar gaji utama.
Fenomena ini juga diiringi dengan populernya finfluencer, para influencer keuangan yang rajin membagikan tips mengelola uang di media sosial.
Namun, di balik perasaan lega karena mendapatkan uang ekstra, sering kali muncul tantangan baru: bagaimana cara mengelola uang tersebut agar tidak habis begitu saja untuk hal-hal konsumtif? Extra cash flow ini, jika tidak dioptimalkan, bisa menjadi jebakan yang membuat kita merasa kaya sesaat, padahal sebenarnya tidak ada aset yang bertambah.
Mindset Ala Finfluencer: Mengubah Pola Pikir Uang
Kunci utama untuk mengelola extra cash flow adalah mengubah pola pikir. Para finfluencer sering menekankan bahwa uang
tambahan seharusnya tidak dilihat sebagai 'uang jajan', melainkan sebagai 'bibit' yang bisa ditanam dan dikembangkan. Coba pikirkan ini: alih-alih langsung dipakai untuk beli barang, kenapa tidak gunakan uang itu untuk sesuatu yang bisa tumbuh? Sesuatu yang produktif dan bisa menghasilkan nilai lebih di masa depan.
Para finfluencer juga sering bilang, kunci utamanya adalah punya tujuan yang jelas. Ketika kita punya target spesifik—misalnya, ingin beli aset, memulai usaha, atau upgrade skill lewat pendidikan, setiap rupiah yang masuk jadi punya arti. Uang itu tidak cuma lewat, tapi kita "pekerjakan" untuk mencapai tujuan kita.
Tips Mengoptimalkan Extra Cash Flow:
Strategi ini sering dibagikan oleh para finfluencer untuk memaksimalkan extra cash flow: