jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Nabilah Aboebakar Alhabsyi mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta untuk mengaktifkan kembali fungsi bank sampah di tingkat RW, menyusul rendahnya partisipasi warga dalam pengelolaan sampah mandiri.
Menurut Nabilah, salah satu penyebab utama warga enggan terlibat adalah tidak adanya insentif, atau dukungan operasional bagi para kader bank sampah yang bertugas mengelola dan menggerakkan kegiatan tersebut.
“Banyak RW belum punya kader bank sampah karena tidak ada dukungan operasional. Padahal kalau diberikan insentif, mereka bisa lebih semangat menjalankan,” ujar Nabilah dalam keterangannya, Minggu (20/7).
Nabilah juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah dari sumbernya. Termasuk juga harus dibarengi dengan penyediaan fasilitas seperti tempat pemilah, gerobak, dan alat pemroses sampah.
“Bank sampah bisa aktif kembali kalau fasilitas dan edukasi jalan bersama. Kalau sudah berjalan baik, baru bisa diberlakukan sanksi bagi yang tidak patuh,” tambahnya.
Nabilah berharap DLH lebih serius menjadikan program bank sampah sebagai bagian dari solusi jangka panjang penanganan sampah, sekaligus peluang pemberdayaan ekonomi warga.
Nabilah juga memberikan masukan agar DLH tidak hanya menyiapkan operasional, tetapi juga menggelar pelatihan-pelatihan teknis bagi kader bank sampah, kemudian memastikan fasilitas pendukung tersedia secara merata di setiap RW.
Menurutnya, hal ini akan menumbuhkan semangat warga untuk menjaga kelestarian lingkungan mulai dari rumah mereka sendiri.
