jpnn.com, JAKARTA - Museum yang didedikasikan untuk legenda seni bela diri Bruce Lee di Hong Kong resmi ditutup karena masalah keuangan. Museum ini sebelumnya dikelola oleh Bruce Lee Club, sebuah organisasi penggemar yang menyimpan lebih dari 2.000 artefak terkait sang aktor dan seniman bela diri.
Dilansir Kyodo, Selasa (15/7), museum Bruce Lee memamerkan berbagai koleksi berharga seperti patung, majalah lawas, dan potongan film yang mendokumentasikan awal karier Bruce Lee. Sejak dibuka, museum menjadi destinasi penting bagi para penggemar dan pecinta sejarah seni bela diri.
Melalui pernyataan di media sosial, pihak Bruce Lee Club mengungkapkan bahwa mereka telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan operasional museum dan menjaga semangat mendiang legenda yang meninggal pada Juli 1973 di usia 32 tahun. Namun, keterbatasan dana membuat upaya tersebut tidak dapat dipertahankan.
Penutupan museum ini terjadi meskipun pandemi COVID-19 telah berakhir dan aktivitas publik kembali normal.
Minimnya dukungan keuangan dan tingginya biaya pemeliharaan menjadi kendala utama kelanjutan operasional museum yang dibangun atas inisiatif keluarga Bruce Lee dan komunitas penggemarnya.
Museum ini pertama kali didirikan pada 2000 sebagai arsip keliling, dan sempat ditutup sebelum dibuka kembali pada 2019.
Selama dua dekade terakhir, museum ini menjadi tempat edukasi dan penghormatan atas kontribusi Bruce Lee terhadap dunia perfilman dan seni bela diri.
Bruce Lee dikenal sebagai sosok penting yang mengenalkan seni bela diri Tiongkok ke dunia internasional melalui film-film ikoniknya.