jabar.jpnn.com, GARUT - Sebanyak 75 siswa dari kalangan keluarga miskin mulai mengikuti program Sekolah Rakyat tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat itu terdiri atas 25 siswa untuk tingkat SD dan 50 siswa untuk tingkat SMP yang semuanya tinggal di asrama yang sudah disediakan pemerintah," kata Bupati Garut Abdusy Syakur Amin saat pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pada Sekolah Rakyat Terintegrasi 39 di BLK Kabupaten Garut, Selasa (30/9).
Bupati mengatakan secara keseluruhan tempat pelaksanaan Sekolah Rakyat di BLK sudah cukup baik mulai dari tempat tidur, ruang belajar, dan fasilitas lainnya, meskipun hanya sementara sambil menunggu pembangunan gedung definitif.
"Bagus, tempatnya tadi sudah dicek," katanya.
Ia menyampaikan bahwa siswa yang belajar di Sekolah Rakyat harus bersyukur karena dari sekian banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu yang tersebar di 421 desa hanya terpilih 75 orang.
Seluruh siswa tersebut, kata dia, akan mengikuti rangkaian pendidikan sekolah seperti pada umumnya, namun bedanya mereka tinggal di asrama dan terjamin kebutuhan belajar, makan, seragam, dan penunjang lainnya.
Bupati berharap seluruh siswa dapat mengikuti setiap rangkaian kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat dengan baik dan betah sampai sekolahnya selesai.
Begitu juga orang tuanya, kata dia, tetap tenang, tidak terus-terusan meminta anaknya pulang ke rumah, sebaliknya untuk terus mendukung agar anak tetap belajar di Sekolah Rakyat.