jpnn.com, JAKARTA - Datok Rajo Kuaso Kepala Suku Kaum Simabua Sulit Air, Cumati, Koto dan Pilliang Minangkabau, Muhammad Rafik meminta Pemerintah Pusat untuk lebih memperhatikan kelompok adat dan budaya.
Dia berharap Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) untuk memfasilitasi kelompok-kelompok adat dan budaya dalam upaya melestarikan kebudayaannya.
“Kelompok-kelompok adat menjadi penjaga tradisi budaya Nusantara di Indonesia. Hal ini tentu membutuhkan dukungan pemerintah sebagai fasilitator untuk melestarikan nilai-nilai adat istiadat dan budaya," kata Datok Rafik sapaan akrabnya di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Menurut dia, adat budaya harus kita filter, sebagai solusi paling efektif dalam hal menghadapi infiltrasi budaya asing.
Dia mengatakan ada beberapa buaya luar yang merusak mental perilaku anak bangsa, sehingga menjadi suatu virus dalam hal membangun karakter anak bangsa.
"Generasi muda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa indonesia ke depan harus lebih mengenal adat istiadat dan budaya Nusantara. Hal ini agar menjadi filter terhadap pengaruh buaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia," ucapnya.
Dengan memfasilitasi dan memperkuat kelompok-kelompok adat dan budaya ini, akan tertanam karakter bangsa yang kuat. Dimana adat dan budaya merupakan stakeholder bangsa indonesia dan penerus pahlawan bangsa.
"Contoh persoalan persoalan kasus perampasan tanah adat oleh oknum oligarki. Lalu susahnya perijinan sektor ekonomi, dalam hal pengelolaan tanah- adat yang perlu diperhatikan Kemenbud," ungkap Rafik.