jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) mengaku minta maaf ke masyarakat terkait ide rumah subsidi dengan luas bangunan 18 meter (m2).
Ara mengakui ide tersebut tidak bisa diterima oleh banyak pihak. Bahkan dirinya sudah berdialog oleh para anggota DPR dan kalangan milenial dari program rumah subsidi minimalis ini.
"Kami menyampaikan permohonan maaf. Saya punya ide mungkin yang kurang tepat, tapi tujuannya cukup baik. Tapi kami mungkin masih harus belajar lagi bahwa ide-ide di ranah publik harus lebih baik lagi soal rumah subsidi yang diperkecil," ujar Ara dikutip Jumat (10/7).
Oleh sebab itu bekas politikus PDIP ini menyatakan, secara resmi pemerintah membatalkan rencana pembangunan rumah subsidi dengan luas bangunan 18 meter ini.
"Maka saya sampaikan permohonan maaf secara terbuka, dan saya cabut ide itu, terima kasih," katanya.
Ara menjelaskan, ide rumah subsidi minimalis ini karena para anak muda, termasuk milenial ingin mempunyai tempat tinggal di wilayah perkotaan.
Akan tetapi Ara mengaku keinginan para anak muda tersebut terbentur dengan harga tanah yang mahal.
Nah, untuk menyiasatinya munculah ide membangun rumah minimalis dengan luas bangunan 18 meter.